Thursday, December 13, 2012

Dubes AS untuk Libya dan Tiga Stafnya Tewas Mengenaskan

Dubes AS untuk Libya dan Tiga Stafnya Tewas


Unikei - Duta Besar Amerika Serikat untuk Libya, Chris Stevens, dan tiga anggota kedutaan tewas akibat serangan roket ke konsulat AS di Kota Benghazi, Selasa malam waktu setempat, 11 September 2012. Demikian keterangan sumber keamanan Libya kepada media, Rabu, 12 September 2012.

Koresponden Al Jazeera di Libya, Suleiman Idrissi, melaporkan dari kota di sebelah timur Libya, bahwa konflik bersenjata di kawasan tersebut sebagai buntut protes terhadap tayangan film amatir tentang penghinaan kepada Nabi Muhammad, setelah terjadi unjuk rasa serupa di Kairo, Mesir. "Dua anggota anggota staf kedutaan luka-luka," ungkap Idrissi.

"Seorang staf kedutaan AS tewas dan seorang lagi cedera," kata Abdel-Moenm Al-Hurr, juru bicara Komite Keamanan Agung Libya, Rabu. Dia menambahkan, pemrotes menembakkan peluncur granat ke gedung dari lahan pertanian.

"Bentrok senjata berlangsung sengit antara angkatan bersenjata Libya melawan milisi bersenjata di luar konsulat AS," katanya. Dia juga mengatakan jalan-jalan ditutup dan pasukan keamanan berkeliling gedung. Mayat korban dibawa ke Bandara Internasional Benghazi untuk diterbangkan ke Tripoli, selanjutnya diangkut ke pangkalan udara AS di Jerman.

Menanggapi insiden mematikan itu, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan bahwa tidak ada sikap apa pun sebagai pembenaran untuk menyerang konsulat AS di Benghazi.

"Saya mengutuk keras serangan terhadap konsulat AS di Benghazi, kemarin. Tidak ada alasan hukum apa pun melakukan penyerangan menyebabkan pejabat AS tewas. Saya mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga mendiang dan seluruh koleganya di Kementerian Luar Negeri."

Kerusuhan di Benghazi dipicu oleh pemutaran film yang diproduksi oleh warga asing dari komunitas koptik Mesir di AS, yang dianggap oleh masyarakat Islam setempat telah menghina Nabi Muhammad. Insiden ini bersamaan dengan peringatan 11 tahun serangan 11 September 2001 di AS.

"Begitu mereka mendengar ini (pemutaran film), mereka menyerbu garnisun militer, selanjutnya turun ke jalan. Mereka menyeru masyarakat untuk berkumpul dan menyerang konsulat AS di Benghazi," lapor Idrissi.

TEMPO.CO

No comments:

Post a Comment